Apa yang mahu dan boleh kita banggakan diri kita ni sebagai
manusia di hadapan Ilahi jika untuk berbakti kepada orang tua kita
pun terkadang kita masih berhitung,bertangguh malah lupa dan alpa.
Kita kena ingat kembali bahwa kita lahirnya kealam alam ini karana takdir
Allah subbhanahu wata’alla melalui perantara kedua orang tua kita-ayah dan ibu
kita. Terkadang hati kecil kita begitu mudah menangis ketika kita
mendengar perbahasan dalam ceramah ceramah agama yang topiknya berkisar
mengenai birrul walidain, Terkadang difikir dibenak hati kita ini apakah
yang telah aku sumbangkan untuk mereka sedangkan mereka telah memberikan
segalanya kepada ku sejak aku menjengah dunia sehingga aku seusia
ini....terlalu banyak rupa yang kita abaikan selama ini.... Ya Rabbi, Aku
adalah anak dan putra dari ibu dan bapaku,. Maka aku bermohon padamu
muliakanlah akhir hidup mereka Ya Allah...
Sekejam-kejamnya dan sekeras kerasnya sikap dan tindakan orang tua kita terhadap diri kita ...ingatlah kewajipan kita sebagai anak tetap tak akan terlupus untuk menghormatinya, mendoakan kebaikannya sekalipun kita tak sehaluan dengan mereka. Ibu dan ayah kita seringkali mengorbankan banyak waktunya hanya semata mata untuk kebahagiaan kita sebagai anak-anaknya,
TETAPI cuba kita tanya diri kita apa yang telah kita sumbangkan untuk kehidupan kedua org tua kita ,wang ringgit bukanlah ukurannya? Kita terlalu asyik dengan dunia kita, dunia yang kita tafsirkan untuk masa depan, masa depan yang bagaimana yang kita maksudkan? Bahkan kita sendiri tak tau apa yang akan terjadi satu detik di hadapan kita bukan? Tak ada seorangpun yang mampu mengetahui masa dihadapan kita. selagi masih banyak ruang dan kesempatan yang diberi, maka cubalah kita tatap wajah ibu kita, wajah ayah kita. Sudah setua manakah mereka saat ini, masih seayu dulukah ibu kita masih setampan dulu kah ayah kita atau kini mereka telah berkedut seribu,rambut yang memutih dikepala dan tenaga yang kian hilang dimamah usia . Jangan kita terlalu asyik dan sibuk dengan urusan dan masalah kita lantas kita lupa melupakan mereka,hingga lansung tak ujud walau sedetik waktu untuk kita menjengah mereka bertanya khabar mereka....jangan sampai nanti apabila perkhabaran yg kita terima membuat kita berasa amat terkilan dikala itu tanah merah yg menimbusi mereka dan dua batang nesan yg terpacak berdiri disitu tidak mampu untuk meluahkan apa apa ...walau ucapan selamat datang menziarahi ku sekalipun.
Gambar hiasa |
TETAPI cuba kita tanya diri kita apa yang telah kita sumbangkan untuk kehidupan kedua org tua kita ,wang ringgit bukanlah ukurannya? Kita terlalu asyik dengan dunia kita, dunia yang kita tafsirkan untuk masa depan, masa depan yang bagaimana yang kita maksudkan? Bahkan kita sendiri tak tau apa yang akan terjadi satu detik di hadapan kita bukan? Tak ada seorangpun yang mampu mengetahui masa dihadapan kita. selagi masih banyak ruang dan kesempatan yang diberi, maka cubalah kita tatap wajah ibu kita, wajah ayah kita. Sudah setua manakah mereka saat ini, masih seayu dulukah ibu kita masih setampan dulu kah ayah kita atau kini mereka telah berkedut seribu,rambut yang memutih dikepala dan tenaga yang kian hilang dimamah usia . Jangan kita terlalu asyik dan sibuk dengan urusan dan masalah kita lantas kita lupa melupakan mereka,hingga lansung tak ujud walau sedetik waktu untuk kita menjengah mereka bertanya khabar mereka....jangan sampai nanti apabila perkhabaran yg kita terima membuat kita berasa amat terkilan dikala itu tanah merah yg menimbusi mereka dan dua batang nesan yg terpacak berdiri disitu tidak mampu untuk meluahkan apa apa ...walau ucapan selamat datang menziarahi ku sekalipun.
Jika disaat ini kita terlupa, kita alpa maka ayuhlah sama-sama ingat
kembali. menggingati bahawa kewajiban kita sebagai anak adalah untuk mendoakan,
memuliakan , menghormati , menyayangi serta mencintai kedua mereka, selepas
dari Allah dan Rasul...itu tanggungjawab kita Kekadang
kita tak menyedari dan sememangnya kita tidak sedar bahawa setiap detik dan saat orang tua kita
tak pernah berhenti mendoakan kita,doa dengan sesuatu yang terbaik sekalipun dikala itu kita telah
pun punyai keluarga sendiri namun mereka tidak pernah putus berdoa dari soal diri kita,isteri atau suami
kita ,keluarga kita dan anak
anak kita .mereka sering merasa khuatir akan diri kita walaupun kita telah rasakan kita telah begitu dewasa
TETAPI itulah org tua kita mereka akan sentiasa menggingati dan berdoa untuk kesejahteraan kita....malah disaat
kita masih bayi lagi seekor nyamok sekalipun tidak diizinkan mereka hinggap
dibadan kita.....itulah kedua orang tua kita.
Jika ada sedikit hal yang membuatkan kita merasa
kecil hati dengan orang tua kita , maka ingatlah banyak hal tentang kebaikan
mereka, jasa jasa mereka yang sememangnya .tidak termampu untuk kita balas... INGATLAH dari sebesar tiga jari telapak kaki kita hingga kita sebesar
ini pernahkah mereka bersunggut memberikan segala ini kepada kita . kita juga
kena INGAT bahawa kita tak pernah akan tahu berapa lama lagikah mereka akan menghuni dunia ini MAKA jengah jengahlah mereka sementara masih ada dan genggamlah tangan mereka dan katakan kepada mereka “Ayah, ibu aku mencintaimu, terima kasih telah melahirkanku dan memembesarkan kita hingga sebesar ini,
dan jangan lah kita biarkan setitis air mata mereka mengalir dipipinya diatas
kealpaan kita, tingkahlaku kita dan kebiadapan kita ” DAN ANDAINYA mereka telahpun tiada lagi doakanlah mereka.
Gambar hiasan |
Gambar hiasan |
“Ya
Allah Ya Tuhanku, tempatkan kedua orang tuaku disisi orang-orang yang mencintai-Mu dan
lapangkanlah kubur mereka, semoga Engkau terima amal ibadahnya sebagai teman di
alam kubur mereka.” Aamiin.
.
sangat menyentuh hati membacanya.artikel menarik.....kasihsayang ibubapa kita kekal abadi selamanya membawa rahmat utk anak2 ke syurga...jgnlah abaikan mrk kerana akan mengundang kemurkaan Allah
BalasPadamKak....bayangkan saban hari mereka menunggu...hampa..... moga kita tak akan alami situasi ni..
BalasPadam