Kadang - kadang Hidup
memang sulit dan sukar untuk di tafsir dan dimengertikan . Semuanya penuh
dengan misteri dan sandiwara serta lakunan . Terkadang orang yang pernah kita
anggap baik tanpa diduga menghianati kita begitu saja dengan cara yang sadis
dan tidak melambangkan sikap kemanusiaan . Cubaan demi cubaan terkadang datang bertandang
tanpa diduga dan tidak pernah akal kita yang kecil ini kita bayangkan sebelumnya.
Mengapa kita harus longlai menghadapi cobaan? Sedangkan cobaan itu adalah sebahagian dari hidup kita dan ada kebaikan-kebaikan yang
datang dari tiap cubaan tersebut yang
akan kita peroleh nantinya ketika cobaan tersebut telah mampu kita kuasai. Kita
tidak boleh untuk menghindari cubaan
selama hidup ini masih berlasung. Maka daripada kita menghindari cubaan,alangkah
lebih baiknya kita membina diri sendiri untuk menjadi pribadi yang kuat dalam
menghadapi cobaan yang datang bertandang dalam kehidupan kita ini. Menggangap tiap cubaan yang datang menjenggah diri kita dengan
berfikiran positif sebenarnya sudah cukup untuk membatu diri kita sendiri, sebab sikap –sikap positif
dari diri kita sendiri akan melahirkan
semangat tak mudah menyerah, berusha mencari jalan keluar , dan yang jelas,
jika sikap positif itu berdasarkan landas landas agama ,Al Quran dan hadits,
diiringi dengan niat yang ikhlas, maka kita PASTI Allah akan anugerahkan
balasan dan ganjaran yang kita harap-harapkan.

Seringkali kita merasakan bahawa
hidup ini tidak adil, ketidakadilan ini bermula disaat kenyataan yg kita hadapi
tidak sesuai dan tidak selari dengan keinginan ,harapan yg kita cita -citakan.
Semua benda yang kita lakukan sering salah dan salah ! Kehidupan kita ni juga sering
mengalir seperti sungai diantara dua tebing. Alirannya mengalir begitu deras
melewati bebatuan dan air terjun yang ganas.
Lalu sang sungai perlahan- lahan melebar dan meluas,menghakis hingga tebing dan tepiannya semakin luas dan menjauh serta air yang
mengalir kian lebih tenang dan damai sehingga akhirnya menuju ke muara ke lautan yang luas.
Keinginan lahir dari cita-cita atau boleh juga merupakan rencana kehidupan kita umpama
matlamat dan misi hidup, dan kenyataan
merupakan sesuatu yg kita alami, atau yang sedang kita alami dan ianya harus kita
hadapi, tidak boleh untuk dihindarkan
dan diabaikan begitu saja. Kenyataan hidup yg pahit yang sering kali kita
alami, terasa begitu nyata seperti bungkah ais yang menebal dilautan, mahu tak mahu nakhoda
dan kapal terpaksa jua laluinya demi untuk membawa kapal ke destinasi tujuannya
walaupun kekadang terasa sia sia ....
Kekecewaan bertompok-tompok, laksana awan kelam seolah berkepul tatkala akan hujan lebat membawa banjir dan
lumpur. Sebelum kita menghadapinya pun kekadang kita telah merasa begitu takut
sekali , kerana imiginasi kita tentang
kekelaman yg kita akan hadapi sudah mula tertanam dan berakar di fikiran , mungkinkah
hari esok berat untuk dilalui ,entah kepahitan apa lagi yg akan menjemput jiwa,
bahwa sesuatu yg terasa tidak baik atau kita membencinya, boleh jadi itu adalah
hal yg terbaik untuk kita dan sebaliknya bila kita merasa sesuatu itu baik
untuk kita boleh jadiianya amat buruk untuk kita, karena hanya Allah SWT yg
Maha Mengetahui. Akan segala gala nya mahupun yang baik atau pun yang buruk.
Untuk sebahagin dari kita memang hal sebegini terasa amat membosankan
dan begitu malas untuk difikirkan , tapi setelah menjalaninya..... inilah
kenyataannya. Kita sebenarnya tidak pernah mengetahui sesuatu itu baik atau
buruk disaat kita belum melalui dan menempuhnya dan setelah kita melaluinya dan menghadapi nya
barulah kita benar benar tahu apakah nikmat dan rahmat sebenarnya yang terkandung
dari apa yg kita lalui itu....apakah memang benar kehidupan ini tidak adil
...atau kita yang tidak adil dengan kehidupan kita.
Percaya atau tidak, bahwa di kehidupan kita ini ada mukjizat, sesuatu yg dikira atau difikirkan
tidak masuk akal namun ianya tetap
terjadi terjadi. Terkadang hal ini terjadi di saat kita merasa sudah terlalu lelah
bergelut dengan kehidupan, namun kita
masih memiliki secercah harapan kepada Allah SWT, disaat kita merasa tidak ada
lagi orang yg perduli terhadap kegetiran hidup yg kita alami, namun kita masih
bisa bersabar untuk mendapatkan bantuan Allah, La-Haula Walla Quwata Illa
Billahil Alliyil Adzim, tiada pertolongan dan daya upaya yg datang selain dari
Allah. Kita jangan takut akan suatu masalah tapi kita harus takut jika kita
tidak mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dalam mengahadapi sesuatu
permasalahan dalam mengharunggi kehidupan kita ini..
Dikala masalah yang datang bertandang dirasa
telah menggunung, dan terlihat seolah sudah tidak mungkin ada jalan keluarnya.
Mulailah berbaik sangka kepada Allah SWT
bahwa semua ini diciptakannya berpasang-pasangan. Ulu sungai memiliki muaranya,
embun pagi terasa indah bila dipasangkan dengan pagi hari begitu juga dengan
kesedihan dipasangkan dengan kebahagiaan, ini sudah merupakan janji Allah SWT.........
Andainya kita dah terlalu jauh dengan nya dekatinya nya kembali..... Hidup ini
bukannya tidak adil...kita sebenarnya yang tak adil dengan hidup kita. Begitu
juga dengan masalah, memang Allah pasangkan dengan doa, kerana bila kita perhalusinya
lebih jauh dan mendalam ...doa itu erat
kaitannya dengan sabar dan sholat. Di dalam kesabarannya dalam menghadapi
cobaan dan ujian, seseorang selalu memanjatkan doa nya kepada Allah SWT. Bentuk
doa yg paling hakiki ialah sholat, yg di dalamnya terdapat ribuan bentuk zikir
atau mengingat Allah SWT,untuk meminta dari Allah SWT untuk merayu kepada Allah
SWT.Kekadang ada antara kita menggangap remeh soal doa dan kekuatan doa
ini,apakah kita tidak tahu atau sengaja tak mahu tahu bahawa doa ini juga
merupakan komunikasi secara lansung yang mendekatkan jarak antara hamba dengan
penciptanya ,doa jua merupakan ucapan pemintaan kita pada yg maha kuasa
.Kekadang kita ni sebagai Manusia seringkali merasa begitu sebok atau mungkin juga kita disebokkan dengan memikirkan
akan logiknya , bahwa doa itu hanya pelengkap dari usaha kita, doa merupakan
hal yg tidak masuk di akal bila dilihat dari kemampuannya menyelesaikan masalah.Jika ini ini yang kita fikirkan di logic akal kita....kita sebenarnya yang
tak adil dengan diri kita...dengan mengenepikan yang sepatutnya. CUBA kita
hayati doa- doa itu,bukan kah begitu kemas dan kuatnya ia bila kita lampirkan
dengan kepercayaan yang mendalam terhadap kekuatan dari satu DOA .Allah SWT begitu suka hamba-hambanya
yg sering berdoa disetiap saat ,sering meminta kepada nya ...kan ini beerti
kita tak pernah jauh darinya dan bibir-bibir kita sering mengungkap kalimahnya.
.
.jpg)
Setelah tangisan terasa sudah bernoktah air mata telah mongering,saat terasa
keinginan mengakhiri kehidupan kian menjauh...ingatlah bahawa sehelai daun yang
jatuh berguguran kebumi itu jua adalah dengan keizinan Allah apatah lagi kita
sebagai manusia yang dijadikan khalifah di muka bumi ini ,pasti telah diatur
dan direncanakan episod kehidupan kita ,Kita sering mengeluh mencemuh bila
kesedihan mendera kehidupan kita NAMUN apakah kita pernah meminta dipelok
didakap oleh Allah SWT dalam rintihan doa doa kita,dipeluk dengan lindungan dan
pertolongannya untuk menghindari
Setelah tangisan terasa sudah mengering, saat
terasa keinginan untuk mengakhiri hidup sudah mengkungkung, ingatlah bahwa daun
yg jatuh saja itu atas ijin Allah SWT, apalagi insan manusia yg dijadikanNya
khalifah di muka bumi ini, pasti telah diatur skenario hidupnya. Wajar memang
bila kesedihan mendera kita yg amat sangat, namun apakah kita pernah meminta
untuk”dipeluk”oleh Allah SWT dalam rintihan doa-doa kita, dipeluk oleh
lindungan dan pertolonganNya untuk menghindari keputus asaan yg sering
menghampiri kita?
Terkadang kita merasa “pelukan” dan “ dakapan “ yg
berarti dan dapat dirasakan hanya datang
dari manusia, sedangkan ”pelukan”yg terasa memeluk kita dari perbuatan keputus asaan,
yg begitu tulus dan tidak minta untuk “dipeluk” kembali hanya pelukan dari
Allah SWT, dan yg harus kita lakukan untuk mendapatkan pelukan yg tulus dan
begitu menghangatkan jiwa, hanyalah memintanya lewat doa-doa dan tangisan
rintihan kita memohon pelukanNya, hanya itu...
Sehingga semoga sekelumit pemikiran dan pengalaman di atas boleh
membenihkan perasaan bahwa kepedihan ,keperitan
dan kesengsaraan hidup dialami semua orang, sebenarnya kita tidak sendirian, kenyataan yang
bertandang tidak sesuai dengan keinginan
yang kita dambakan adalah pekara yg
wajar kita alami, kebersamaan dan berbagi rasa semoga bisa menjadi jalan keluar
untuk menghadapi kesedihan, bukan
berlarut berpanjangan dengannya.
Allah selalu bersama kita, Allah sering
menyanyangi kita ,Allah sering menggingati kita ,pohonlah segala darinya kerana
Allah amat suka insan-insan yang sering menggingatainya ,yang sering meminta
dengan berdoa kepadannya tak kira
disituasi mana kita berada . Jangan sekali kali kita menggangap Hidup ini tidak
adil...kerana kadang – kadang kita sendiri yang tidak adil dengan kehidupan
ini.
.....Adakah Hidup Ini Tidak Adil...ATAU Kita Yang Tidak Adil Dengan Kehidupan Ini...